Koperasi Desa Merah Putih (KMP) di Desa Kedungwaringin, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menargetkan mampu membangun rumah sakit sebagai salah satu unit usaha potensial untuk membangkitkan perekonomian masyarakat setempat.
“Ke depan kami mempunyai target membangun rumah sakit yang dikelola langsung oleh pengurus koperasi,” kata Kepala Desa Kedungwaringin Tita Komala di Kabupaten Bekasi, Rabu.
Dia menjelaskan usaha rumah sakit dinilai memiliki prospek bisnis menjanjikan mengingat wilayah Kedungwaringin memiliki lokasi strategis karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Karawang.
“Ini yang dinilai menjadi alasan kuat untuk menghadirkan fasilitas kesehatan yang lebih terjangkau, mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Ia mengaku sebagai salah satu koperasi percontohan nasional, KMP Desa Kedungwaringin mengoperasikan tujuh unit usaha mencakup kantor koperasi, kios sembako, simpan pinjam, klinik kesehatan, apotek desa, sistem pergudangan serta sarana logistik desa dengan menjadi agen penyalur LPG hingga pupuk subsidi.
“Dari tujuh bidang usaha yang ada, sebenarnya kami punya target besar semuanya. Namun khusus untuk kesehatan, kita punya target memiliki rumah sakit di Desa Kedungwaringin dengan fasilitas yang memadai,” katanya.
Dirinya menyebutkan seluruh unit usaha koperasi ini terbentuk berkat dukungan dari berbagai pihak guna penguatan ekonomi dan ketahanan pangan desa sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
Tita mengungkapkan KMP Kedungwaringin bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Pertamina, Bulog dan Bank BNI. Para pelaku usaha dan perajin lokal juga turut ambil bagian menjadi mitra dalam pengembangan koperasi ini.
“Selain itu, kita juga akan bekerja sama dengan pemuda pelopor tingkat kabupaten yang merupakan warga Kedungwaringin. Kang Rudini yang selama ini menjadi motivator pemuda, memiliki ternak kambing dan juga sebagai supplier kambing yang akan bekerja sama dengan kami,” ucapnya.
Tak hanya itu, KMP Kedungwaringin juga dilengkapi sistem berbasis ‘Artificial Intelligence’ (AI) desa sebagai sarana informasi untuk memudahkan para anggota dan masyarakat mengakses informasi seputar koperasi sesuai kebutuhan.
“Kita juga punya wajib AI, di mana setiap informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, bisa tinggal klik di WhatsApp AI KMP ini,” katanya.
Pihaknya berharap kehadiran KMP Kedungwaringin mampu mewujudkan ketahanan pangan serta membangkitkan penguatan ekonomi Desa Kedungwaringin sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ketua KMP Desa Kedungwaringin Tri Wuryantoro menambahkan selain berfokus pada tujuh unit usaha, potensi kearifan lokal seperti ternak kambing dan domba turut dimanfaatkan dengan menggandeng pengusaha katering untuk akikah.
“Kami juga menjalin kemitraan dengan puskesmas, apotik aroma, PT Ayasi Sedot Tinja, PT Sido Makmur, termasuk dengan pengusaha peternak kambing dan domba,”
katanya.Di bidang pertanian, KMP Kedungwaringin menggandeng PT ACP Multi Plus yang merupakan produsen pupuk nasional. Kerja sama ini bertujuan menyediakan pupuk berkualitas dengan harga terjangkau bagi para petani.
“Kami membuat MoU dengan PT ACP Multi Plus dengan dukungan dari pemerintah dan dinas pertanian untuk menyediakan pupuk dengan harga yang cukup terjangkau sesuai harapan bersama,” katanya.
Tri juga menargetkan penting penguatan sistem keanggotaan koperasi sehingga diharapkan bisa mencegah dan mengurangi ketergantungan bank rentenir. Koperasi akan kuat apabila jumlah anggota banyak dan aktif.
Iuran anggota terjangkau dan fleksibel, hanya Rp10.000 per bulan. Bagi anggota yang kesulitan finansial diperbolehkan membayar iuran walau menggunakan beras. Satu kilo beras akan membantu sekali anggota untuk bisa membayar iuran wajib mereka,” kata dia.
Tinggalkan Balasan